Digital Wellbeing: Menjaga Keseimbangan Hidup di Tengah Dunia Siber

Teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan akademik dan sosial. Dari kuliah online, rapat daring, hingga media sosial โ€” semua memberikan kemudahan luar biasa. Namun di balik itu, muncul tantangan baru yang sering kali luput dari perhatian: kesehatan mental digital (digital wellbeing).

Digital Wellbeing di kampus siber berarti kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bijak, seimbang, dan sehat, tanpa kehilangan kendali atas waktu, emosi, dan produktivitas. Bagi civitas akademika UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, keseimbangan ini penting untuk menjaga semangat belajar dan bekerja di dunia digital.

Apa Itu Digital Wellbeing?

Digital Wellbeing adalah konsep menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata. Bukan berarti menghindari teknologi, melainkan mengelola penggunaannya secara sadar dan sehat.

Beberapa indikator digital wellbeing meliputi:

  • Mengatur waktu layar (screen time) agar tidak berlebihan,
  • Menjaga interaksi digital yang positif,
  • Menghindari stres akibat notifikasi dan informasi berlebih,
  • Serta memastikan teknologi benar-benar membantu, bukan mengendalikan.

Dengan penerapan prinsip ini, pengguna dapat tetap produktif tanpa kehilangan keseimbangan emosional dan sosial.

ย Dampak Kelebihan Dunia Digital terhadap Kesehatan Mental

Kegiatan akademik yang serba daring membawa risiko tertentu bagi kesehatan mental digital. Terlalu lama di depan layar, tekanan dari notifikasi, dan tuntutan multitasking bisa menyebabkan kelelahan digital atau digital fatigue.

Beberapa dampak yang sering muncul antara lain:

  • Kelelahan mental dan fisik karena aktivitas online yang terus menerus,
  • Kecemasan dan stres digital akibat banjir informasi,
  • Penurunan konsentrasi dan motivasi belajar,
  • Kecanduan media sosial yang menurunkan kualitas tidur dan hubungan sosial.

Peran PUSTIKOM dalam Mendorong Digital Wellbeing di Kampus Siber

Sebagai unit penggerak teknologi kampus, PUSTIKOM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon tidak hanya berfokus pada infrastruktur IT, tetapi juga pada kualitas penggunaan teknologi oleh penggunanya.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan PUSTIKOM antara lain:

  1. Menyediakan pelatihan literasi digital sehat untuk mahasiswa dan tenaga kependidikan.
  2. Menerapkan sistem digital yang efisien dan ramah pengguna, agar tidak membebani pengguna dengan notifikasi berlebih.
  3. Mendorong budaya kerja digital yang seimbang, seperti waktu offline tertentu untuk istirahat.
  4. Mengembangkan kampanye kesadaran digital wellbeing, melalui media kampus, webinar, dan portal informasi.

Langkah-langkah kecil ini dapat membangun budaya digital kampus yang sehat dan berkelanjutan.

Tips Menjaga Keseimbangan Digital untuk Civitas Akademika

Berikut beberapa cara praktis untuk menerapkan digital wellbeing di kehidupan kampus sehari-hari:

  1. Atur waktu layar dengan bijak
    Gunakan fitur pengingat waktu layar di ponsel atau laptop agar aktivitas digital tetap terkontrol.
  2. Jeda digital secara berkala
    Luangkan waktu tanpa gadget โ€” misalnya saat makan, ibadah, atau berjalan sore.
  3. Pilih informasi dengan cerdas
    Hindari berita sensasional atau konten negatif yang dapat memicu stres.
  4. Bangun interaksi digital positif
    Gunakan media sosial untuk berbagi pengetahuan, inspirasi, dan hal-hal bermanfaat.
  5. Tidur cukup dan teratur
    Hindari menatap layar sebelum tidur untuk menjaga kualitas istirahat.

Dengan langkah sederhana ini, setiap individu di kampus dapat menjadi pengguna teknologi yang sehat dan produktif.

Konsep Digital Wellbeing di kampus siber bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan nyata. Dengan keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, mahasiswa dan tenaga kependidikan dapat bekerja dengan fokus, berpikir jernih, dan berinteraksi dengan lebih bermakna. Sebagai pusat teknologi dan inovasi, PUSTIKOM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berkomitmen menciptakan lingkungan digital yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan semua penggunanya.
Kampus digital yang sehat adalah pondasi bagi transformasi teknologi yang manusiawi.

Menjaga kesehatan mental digital adalah bagian penting dari transformasi teknologi yang beretika dan berkelanjutan.
Melalui edukasi, kebijakan penggunaan teknologi yang bijak, dan dukungan sistem yang ramah pengguna, kita dapat membangun generasi digital yang produktif tanpa kehilangan keseimbangan hidup. Dengan semangat Digital Wellbeing, mari bersama-sama menciptakan budaya digital kampus yang sehat, cerdas, dan bahagia.